Prabowo Salip Jokowi

Posted by Unknown on 01.48
Jokowi Kaget Tes Kesehatan




JAKARTA - Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang dipastikan diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres), yakni pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berhadapan dengan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Prabowo-Hatta akhirnya mendominasi dukungan parpol dengan suara sekitar 48,91 persen karena diusung Gerindra, Golkar, PAN, PPP, PKS, dan PBB. Dukungan ini diperkirakan bertambah karena Partai Demokrat dengan perolehan 10,19 persen suara dan Parpol nonparlemen PKPI diperkirakan juga merapat ke kubu Prabowo. Prabowo tadi malam diundang Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas.
Sedangkan pasangan Jokowi-JK diusung PDIP, Nasdem, PKB, dan Hanura, dengan total perolehan suara dalam Pileg lalu sebanyak 39,97 persen. Jokowi-JK sudah mendaftarkan diri ke KPU didampingi elite Parpol pengusungnya Senin (19/5) kemarin. Sementara pasangan Prabowo-Hatta akan mendaftar ke KPU, Selasa (20/5) hari ini.
Prabowo mendapat dukungan dari banyak Parpol dan masyarakat  sehari sebelum penutupan pendaftaran Capres. Prabowo berhasil meyakinkan Partai Golkar untuk mendukungnya dalam Pilpres mendatang. Bahkan, saat deklarasi, wakil dari Partai Golkar banyak yang hadir bersama pimpinan parpol pengusung lain. Konon Partai Demokrat juga akan mendukung Prabowo lantaran kedekatan Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Cawapres Hatta Rajasa. Ya SBY merupakan besan Hatta.
Selain itu, Prabowo juga mampu merebut dukungan dari Rhoma Irama dan Mahfud MD. Prabowo dalam pidatonya menyebut sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, Mahfud MD, dan Rhoma Irama. Mereka pun mendukung Prabowo-Hatta.
Usai acara deklarasi, Senin kemarin, Prabowo didampingi Hatta Rajasa dan petinggi Parpol koalisi, di antaranya Ketum PPP Suryadharma Ali dan Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan, menyambangi kediaman Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB atau Ical) di Jl Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat. Kedatangan Prabowo ini untuk mengunci dukungan Golkar. Prabowo dan partner koalisinya disambut hangat oleh Ical dan para petinggi Golkar, termasuk para petinggi Golkar daerah. Lalu, Ical yang seperti halnya Prabowo dan Hatta mengenakan kemeja putih dan kopiah hitam, menyerahkan surat dukungan dalam sebuah acara jumpa pers.
"Dengan diserahkannya surat dukungan ini, saya menginstruksikan kepada seluruh kader Golkar di seluruh Indonesia untuk mendukung Pak Prabowo dan Pak Hatta untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019," kata Ical di rumahnya. Ical mengalah tak maju ke Pilpres. Buat Ical, yang penting, adalah kesejahteraan rakyat, yang akan diwujudkan Prabowo-Hatta. "Jabatan sekadar instrumen, untuk mencapai kesejahteraan rakyat," ujarnya.

Ical Diminta Gabung Kabinet
Prabowo mengatakan, dirinya meminta Ical bergabung dalam pemerintahannya kelak. Untuk itu telah disiapkan posisi kunci di pemerintahan untuk Ketum Golkar. Meski belum pasti namanya, hanya disebut menteri utama, namun Prabowo mulai mengkaji dengan tim ahli hukum soal posisi terhormat untuk sosok yang disebutnya king maker itu.
"Saya ingin dan saya minta Pak Aburizal Bakrie ikut dalam pemerintahan di dalam satu kabinet yang sedang kita rumuskan bersama selaku jabatan kunci untuk membantu presiden dan wakil presiden di bidang pengendalian ekonomi dan kesejahteraan rakyat," kata Prabowo dalam jumpa pers usai bertemu Ical.
Menurut Prabowo, Ical punya kapasitas di bidang itu sebab memiliki pengalaman panjang di bidang perekonomian. Ical pernah menjadi Menko Kesra, Menko Perekonomian, pernah memimpin Kadin 10 tahun selama dua periode. Dia memberikan bocoran, posisi penting tersebut kemungkinan diberi nama menteri utama. "Saya ingin ada menteri senior, menteri utama yang akan bertindak secara profesional mempercepat pembangunan. Alhamdulillah Pak Aburizal Bakrie bersedia. Jadi dengan menteri utama saya merasa sangat terbantu dan saya menjadi sangat optimis," katanya.
Nah soal bagaimana penempatan posisi menteri utama nanti, Prabowo sedang mengkaji dengan tim hukumnya. Prabowo juga mengajak ahli tata negara untuk membahas detail hal ini. "Kita sedang kumpulkan ahli tata negara yang dapat nanti mencari dasar hukum supaya kita tidak dituntut karena melanggar UU. Tapi saya berpikir kreatif, mencoba berpikir out of the box," kata Prabowo.

Hasil Istikharah Ical
Ical sendiri mengaku memutuskan koalisi ini setelah melalui salat istikharah. "Saya sudah bertemu dengan Pak Prabowo untuk kesekian kalinya, baik yang terbuka maupun yang tidak terbuka. Tadi malam saya sampaikan kepada Pak Prabowo, 'Pak Prabowo saya salat istikharah dulu malam ini dan salat tahajud, baru besok pagi kita tetapkan," kata Ical dalam jumpa pers tersebut.
Ical menuturkan, Prabowo menjawab permintaannya untuk menunda persetujuan koalisi dengan menyatakan akan ikut melakukan salat istikharah. "Saya juga akan istikharah," ujar Ical menirukan jawaban Prabowo.
Ical mengaku mendapat petunjuk setelah salat istikharah. Dia yakin Prabowo-Hatta adalah pasangan yang bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik. "Alhamdulillah petunjuk yang disampaikan oleh Allah. Inilah pasangan yang harus didukung oleh Golkar, sesuai mandataris oleh Golkar. Saya yakin pasangan ini akan membawa Indenesia yang lebih baik," tuturnya.
Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono mengatakan koalisi Golkar tak berada pada posisi tawar seputar posisi Capres atau Cawapres. Situasi ini dipahami Golkar sehingga tak mengajukan Ketua Umum Aburizal  Bakrie atau kader lainnya menjadi Cawapres Prabowo.

Sinyal Demokrat Gabung
Selain Golkar, Gerindra juga berharap dapat dukungan dari Demokrat. "Oh iya, Insya Allah (PD) akan membantu juga," kata Ketua Umum Gerindra Suhardi usai deklarasi Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Rumah Polonia, Jl Cipinang-Cimpedak, Jakarta Timur, Senin (19/5).
Sedang Cawapres Hatta Rajasa mengaku tak tahu-menahu akankah Demokrat bakal berkoalisi juga dengan Gerindra. "Belum tahu," ucap Hatta dari dalam mobilnya yang beranjak meninggalkan Rumah Polonia.
Namun ada sinyal disampaikan Prabowo saat menyampaikan  pidatonya. Prabowo banyak memuji sukses Presiden SBY. Dia  mengatakan selama ini pihaknya berada di luar pemerintahan sebagai oposisi. Selama di oposisi tak jarang pula dia melontarkan kritik pedas kepada pemerintah. "Saya bukan dari koalisi yang tengah memerintah, tapi saya bagian dari koalisi yang akan memerintah," kata Prabowo disambut tepuk tangan anggota partai yang hadir dalam deklarasi tersebut.
Meski oposisi, namun dia mengklaim sebagai pihak yang juga turut memuji keberhasilan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. "Saya kritik pemerintah keras. Tapi saya juga akui banyak keberhasilan di pemerintahan SBY," papar Prabowo.

Politik dan Tentara
Mantan Danjen Kopassus itu mengakui gerilya politik yang dilakukannya selama ini ternyata lebih melelahkan daripada aktivitasnya sebagai tentara.  "Saya harus mengakui, bahwa proses barhari-hari ini, berminggu-minggu ini, proses penuh pembelajaran, penuh liku-liku. Penuh malam yang tanpa tidur, yang melelahkan. Saya mantan prajurit, mengakui politik ini lebih melelahkan," ujar Prabowo dalam sambutan politiknya disambut riuh ratusan simpatisan yang memadati halaman Rumah Polonia. Sesekali mereka meneriakkan takbir.
Menurut Prabowo, semua pengalamannya di tentara belum apa-apanya dalam menghadapi politik di Indonesia. Prabowo mengaku banyak belajar selama gerilya politik tersebut dari tokoh-tokoh politik yang dikunjunginya. "Hari ini, saya bisa melihat, bisa bergaul, bisa berdiskusi, dengan pemimpin-pemimpin terbaik bangsa Indonesia," tuturnya.
Tokoh-tokoh pemimpin partai yang dihadapinya, kata Prabowo, terlihat ada kesungguhan dan iktikad dari mereka untuk melakukan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. "Karena itu, penciptaan koalisi ini walaupun liku-liku, tetapi lancar," cetusnya.

Jokowi Kaget Tes Kesehatan
Sementara itu, setelah melakukan deklarasi di Gedung Joang 45 Menteng, Jakarta Pusat, pasangan Jokowi - JK melakukan pendaftaran capres-cawapres ke KPU dengan naik sepeda onthel. Jokowi-JK dikawal sejumlah politisi yang juga naik sepeda onthel.
Jokowi-JK dan tim pendukung tiba sekitar pukul 14.03 WIB di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakpus, Senin kemarin. Mereka mengendarai sepeda bersama pendukungnya dari  kediaman Megawati di Taman Suropati, sekitar 500 meter dari kantor KPU.
Tiba di KPU, kedatangan Jokowi-JK dan rombongan disambut tarian adat Papua oleh sekitar 20 warga Papua yang kompak mengenakan kaos berwarna putih berwajah Jokowi.  Pasangan Capres itu dipakaikan topi adat Papua dari bulu Kasuari. "Hidup Jokowi! Hidup Jokowi!" teriak ratusan pendukungnya berulang. Mayoritas kompak berkaos merah dengan membawa bendera bergambar Jokowi.
Rombongan Jokowi dan JK termasuk petinggi Parpol dari PDIP, NasDem, PKB dan Hanura yang sudah datang lebih dulu, selanjutnya menuju lantai II gedung KPU tempat  pendaftaran dan berkas pengajuan syarat pencapresan diserahkan dan diverifikasi KPU.
Wajah Jokowi tampak terheran-heran saat melihat salah satu item persyaratan dalam dokumen pendaftaran Capres dan Cawapres di Kantor KPU. Dahinya mengernyit dan ia menunjuk dokumen yang ada di meja pendaftaran itu.
Proses pendaftaran Capres dan Cawapres berlangsung hanya sekitar 20 menit. Dalam jumpa pers, Jokowi didampingi Jusuf Kalla menjelaskan mantap semua dokumen sudah diserahkan. Puan Maharani bahkan menambahkan pihaknya siap menjalani semua mekanisme lanjutan.
Namun, rupanya ada yang belum tuntas, salah satunya adalah persyaratan yang sempat ditunjuk-tunjuk Jokowi dalam daftar persyaratan di meja pendaftaran tadi. Belakangan diketahui dokumen dimaksud adalah syarat pemeriksaan tes kesehatan capres dan cawapres di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta Pusat.  Meski, saat jumpa pers Jokowi sudah menyatakan tes dilakukan Kamis (22/5), ternyata belum pasti.
Gubernur DKI itu rupanya belum mengetahui bahwa pemeriksaan kesehatan disarankan oleh KPU agar dilakukan sehari setelah pendaftaran. Sementara Jokowi belum siap jika waktunya pada Selasa hari ini. "Mungkin (Jokowi) baru tahu tadi," kata tim penghubung PDIP dengan KPU Agustiani Tio di sela pemeriksaan dokumen di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakpus, Senin (19/5).
"Pak JK kan dari luar kota dan tadi malam kita kumpul, nanti malam juga kumpul lagi. Kalau dipaksakan (tes kesehatan) besok (hari ini), sudah pasti pasangan calon tidak fit," imbuhnya. Jokowi dikabarkan meminta tes kesehatan ditunda Kamis lusa. Sedang KPU berharap, kalaupun harus ditunda, pelaksanaan tes kesehatan dilakukan paling lambat pada Rabu (21/5/2014). Hal itu karena keterbatasan waktu verifikasi berbagai dokumen persyaratan bakal pasangan capres dan cawapres.

KPU akan menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden pada 31 Mei. Tahapan pemeriksaan kesehatan bagi bakal capres dan cawapres dijadwalkan berlangsung selama lima hari, mulai Senin hari ini hingga Jumat (23/5).

Alasan Jokowi Pilih JK
Selain itu Jokowi juga menjawab pertanyaan mengapa akhirnya memilih JK sebagai cawapres. Dia mengatakan, JK merupakan sosok yang mewakilii 4 parpol pengusung mereka, yaitu PDIP, NasDem, PKB, dan Hanura. "Pak Jusuf Kalla itu merepresentasikan dari 4 partai yang mendukung kita, PDIP, NasDem, PKB dan Hanura," ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Pusat, Senin kemarin.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan, pemilihan JK sudah melalui proses penghitungan yang matang. Diharapkan JK bisa memberikan semangat gerakan perubahan. "Kita ini hitungannya detil sekali dan tidak berhubungan dengan dia ketua partai atau bukan. Nggak ada itu karena dia bukan ketua partai. Hitungan kita hanya bagaimana capres dan cawapres ini ke depan bisa bekerja, memberikan semangat gerakan perubahan dan hitung-hitungannya banyak sekali," terang Jokowi.
Sejumlah hal dinilai ada pada diri JK, sehingga pilihan jatuh kepada JK. Salah satunya soal elektabilitas dan pengalaman. "Ada masalah elektabilitas, pengalaman, rekam jejak. Meskipun saya di birokrasi udah 9 tahun, tapi itu tetap diperlukan. Ketiga, masalah integritas. Itu penting sekali dan masalah kompetensi kemampuan baik di bidang ekonomi, politik, dan lain-lain," tambahnya.
Saat ditanya soal Golkar yang telah resmi menyatakan dukungannya kepada calon presiden Prabowo, Jokowi tak mau menjawab. "Ya ndak tahu di sana. Saya nggak ngerti. Saya nggak mau komentarin yang lain," ujarnya. Tapi Jokowi berbicara panjang lebar soal itu. Yang jelas dirinya menghormarti apa yang diputuskan Golkar. Terlebih keputusan itu diambil setelah menggelar Rapimnas. "Kita menghormati apa yang sudah diputuskan Golkar," katanya.
Lalu bagaimana status JK di Golkar? Jokowi mengaku tidak tahu, sebab hal itu merupakan urusan internal partai Golkar. "Saya nggak tahu aturannya di partai Golkar. Karena Rapimnas Golkar jelas, bahwa Aburizal harus menjadi capres atau cawapres, itu kalau saya ndak salah," katanya.


Respon Pasar
Pada bagian lain, analis dari PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, mengatakan, pasar sebenarnya merespons positif jika calon wakil presiden yang mendampingi Joko Widodo berlatar  belakang militer. Menurut dia, Jokowi sering meluncurkan kebijakan yang tak populis sehingga butuh sokongan dari pendamping yang kuat.
Penggunaan militer dalam mendukung kebijakan ekonomi, Kiswoyo meneruskan, sudah jamak dilakukan di beberapa perusahaan. “Misalnya, di perusahaan tambang kebanyakan  menempatkan purnawirawan militer sebagai komisaris,” katanya.
Pada saat mengumumkan pencapresannya pada medio Maret 2014, Kiswoyo menjelaskan, indeks menguat tajam 152 poin di level 4.878. Bahkan, indeks pada perdagangan Jumat  lalu, 16 Mei 2014, ditutup menembus batas psikologis di level 5.031 seiring semakin pastinya arah koalisi partai politik.
Kiswoyo juga memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan untuk minggu depan akan berada pada kisaran 4900-5100 karena dipicu deklarasi calon wakil presiden Jokowi. Menurut dia, kisaran harga tersebut akan bertahan cukup lama jika memang hasil pengumuman sesuai dengan  harapan pelaku pasar.
Bahkan, secara teknikal indeks pada tahun ini bisa mencapai level 5.250. Walau sebelumnya akan turun sebelum naik. “Ada istilah buy on rumor, sale on news, jadi sudah  ada berita pastinya, para investor akan menjual sebelum kemudian menguat,” kata dia. Sebaliknya, jika calon yang diumumkan ternyata tak sesuai dengan ekspektasi pasar,  indeks akan naik terlebih dahulu, dan kemudian akan jatuh lebih dalam. * det, kcm, hud
Categories: