Kreasi Puisi Kartini Modern yang Menyentuh

Posted by Unknown on 22.08
Ihsanuddin Martua Harahap, adalah siswa kelas 4 SD Khadijah Wonokromo. Ihsan memang berbeda dengan anak-anak lainnya, secara penampilan. Ihsan mengalami kelainan kulit yang membuat kulit tubuhnya serta giginya menghitam. Namun, semua itu tertutupi dengan otak yang cemerlang dan rasa percaya diri yang tinggi.

Untuk lomba majalah dinding peringatan Hari Kartini, dia membuat sebuah puisi. Judulnya Wanita Demi Generasi Cemerlang. Sebelum puisi itu ditempelkan di mading karya dari kelasnya, Ihsan disuruh membawanya dulu di depan kelas. Dengan pede dan lantang, Ihsan membacanya.
“Ketika wanita tak lagi memikirkan buah hari, ketika wanita tak lagi sudi memberi asi, buah hati ditinggal pergi berlari, atau baby sitter pengganti popok bayi, bermantelkan emansipasi di era demokrasi……”. Tepuk tangan riuh teman-teman Ihsan membuat cowok itu semakin pede untuk meneruskan membaca puisinya hingga selesai.

“Dia memang suka membuat puisi. Banyak juga karyanya yang sudah dibuatnya. Biasanya dia dibimbing mamanya,” ujar Humas SD Khadijah, Miratus Solikhah.

Ihsan juga sangat senang teman-temannya menyukai puisinya. “Bikinnya di rumah dibantu mama juga kalau ada yang tidak cocok. Tapi saya hobby menulis puisi,” tuturnya.

Bagi SD Khadijah kegiatan semacam ini memang untuk menggali daya imajinasi dan kreasi anak. Terkadang orang tua atau pihak sekolah kurang begitu paham bakat anak-anak. Dengan kegiatan semacam ini, anak-anak bisa terlihat bakat dan kreasinya. (end)
Categories: