Terapkan Momen Perayaan dalam Tindakan Nyata

Posted by Unknown on 22.06

Momen perayaan tidak harus dilakukan dengan sesuatu yang gegap gempita atau mengikuti apa yang sudah dilakukan orang lain. Justru yang dilakukan SD Khadijah Wonokromo berbeda dengan sekolah lainnya. Momen hari besar dirayakan dengan sesuatu yang berbeda, agar siswa bisa mengerti dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
-----
Seperti perayaan Hari Kartini 21 April dan Hari Bumi 22 April yang sangat berdekatan. Dua momen spesial itu dirayakan dengan cara unik oleh siswa-siswi kelas satu hingga lima sekolah Islam itu.

Untuk momen Kartini, siswa-siswi melakukan kegiatan pembuatan majalah dinding yang bertema "Peranan Wanita Masa Kini". Setiap kelas dibantu wali kelas masing-masing membawa apa pun yang berbau Kartini modern, untuk dikumpulkan untuk kemudian dijadikan mading. Mereka membuat puisi, kliping koran serta lukisan-lukisan.
“Kalau dirayakan dengan karnaval, sudah biasa. Dan terkadang tidak mengimplementasikan peran Kartini itu sendiri. Kami ingin mereka tahu bahwa era modern ini Kartini yang mereka lihat seperti apa. Sehingga mereka berimajinasi seperti apa Kartini modern itu,” ujar guru sekaligus humas SD Khadijah Wonokromo, Miratus Solikhah.

Tidak hanya Kartini, Hari Bumi yang juga dirayakan bersamaan pada Rabu (23/4) lalu itu dengan menggelar aksi tanam pohon di lingkungan sekolah. Pohon-pohon itu dibawa sendiri oleh siswa dari rumah. Tujuannya, agar siswa turut ambil bagian untuk menjaganya, dengan menimbulkan rasa memiliki akan tanaman yang dibawanya itu.

Para siswa-siswi nampak antusias. Setiba di sekolah, para siswa meletakkan tanaman hias di lapangan, lalu mereka masuk ke kelas untuk berdoa. Selanjutnya, para siswa keluar kelas untuk menanam pada lokasi yang ditentukan para guru, yakni halaman dekat aula, taman, lapangan, dan gazebo.

"Saya sudah sering menanam, tapi biasanya di rumah, jadi saya tidak jijik. Tangan kotor juga tidak apa-apa, saya senang," kata siswi kelas I-A, Aurel.

Didampingi rekan-rekannya, siswi yang membawa kaktus ke sekolah itu mengaku guru sudah menceritakan tanggal 22 April adalah Hari Bumi. "Bumi harus dijaga dengan banyak tanaman," katanya.

Senada dengan itu, guru kelas I-A, Kumailah, menjelaskan kegiatan menanam tanaman produktif di sekolah itu melatih kepedulian anak terhadap lingkungan.

"Hal itu sebenarnya sudah diajarkan dalam Kurikulum 2013 pada tematik 7 tentang pengenalan terhadap tanaman produktif dan tidak produktif," katanya.
     Namun, praktik dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Bumi. "Setiap anak diminta membawa satu pot tanaman hias produktif, ada yang membawa kaktus, adenium, mawar, puring, dan sebagainya," katanya. (end)
Categories: