Moeldoko Banting Arloji Palsunya

Posted by Unknown on 16.49
*Digunjing Internasional Pakai Jam Tangan Rp1 M

JAKARTA–Jadi gunjingan di masyarakan internasional hingga jagat maya karena memakai jam tangan mewah seharga Rp 1,1 miliar, Panglima TNI Jenderal Moeldoko akhirnya buka kartu bahwa arlojinya itu palsu alias barang tiruan. 
Seusai bertemu Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Emmanuel T Bautista di Hotel Borobudur di Jakarta, Rabu (23/4/2014), Moeldoko sempat membuka jam dan menunjukkannya kepada wartawan."Kayak gini kok orisinal," kata Moeldoko ketika ditanya apakah itu barang asli atau tiruan.
Moeldoko mengatakan, harga jual jam tangan asli di pasaran bisa mencapai lebih dari Rp 1 miliar. Namun, ia membelinya hanya dengan Rp 5 juta. Moeldoko mengaku membeli jam tersebut karena mengagumi inovasi yang terdapat di dalamnya.
"Begitu melihat, yang ada di pikiran saya adalah inovasi dan inovasi. Setiap kali lihat jam ini, saya ingat inovasi dan inovasi. Jadi bukan mau pamer," ucapnya. Ketika disinggung soal hak cipta, sambil tertawa Moeldoko menjawab, "itu bukan urusan gua."
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu juga mengaku mengoleksi jam tangan dari berbagai merek. Namun, ia tak menyebutkan merek jam tangan apa saja yang dimilikinya. "(Saya) kolektor spesialis jam. Ada se-ruko (jumlahnya)," kata jenderal yang sejak kecil sudah biasa kerja keras karena ayahnya seorang Jogoboyo yang memiliki banyak anak tersebut.
Dalam percakapan dengan wartawan, Moeldoko tidak cukup memperlihatkan jamnya. Moeldoko lalu membanting jam berwarna hitam itu ke lantai. Jam Moeldoko lalu diambil anak buahnya dan diserahkan kepada wartawan untuk dilihat lebih dekat. Sambil tertawa, Moeldoko lalu pergi meninggalkan kerumunan wartawan.

Disoroti Pers Singapura
Jam tangan yang dipakai Moeldoko sempat disorot sejumlah media di Singapura pada awal pekan ini. Cerita jam tangan yang aslinya harganya di atas Rp 1 miliar itu segera beredar di dunia maya dan juga menjadi perbincangan para pengguna media sosial Facebook dan Twitter di Indonesia.
Situs www.themillenary.com menengarai bahwa jam tangan yang dipakai Jenderal Moeldoko adalah tipe Richard Mille RM 011 Felipe Massa Flyback Chronograph "Black Kite". Jam tangan tersebut adalah model terbaru dari tipe sejenis Felipe Massa Flyback Chronograph "Red Kite" yang keluar tahun 2011.
Casing-nya berbahan logam titanium berwarna hitam. Titanium terkenal sebagai logam yang sangat kuat dan tahan panas sehingga menjadi pelapis pesawat luar angkasa. Desain raptor pada jam tangan tersebut dengan bagian dalam yang transparan membuatnya terlihat kental dengan kesan militer dan sporty, khas jam-jam besutan produsen Richard Mille.
Selain fungsi chronograph yang bisa mengukur interval waktu hingga sepersekian detik layaknya stopwatch, jam ini juga dilengkapi fitur kalender. Yang membuatnya istimewa adalah karena jam tangan ini hanya diproduksi sangat terbatas. Alokasi untuk pasar Amerika Utara dan Amerika Selatan hanya 30 unit. Varian lainnya untuk pasar Asia hanya diproduksi 45 unit. Entah tipe dari mana yang dimiliki Moeldoko.

Proses pembuatannya memang memakan waktu yang tidak sebentar. Untuk memasang bezel atau bagian panel terluarnya saja butuh waktu 8 hari. Sementara itu, pemasangan bagian dalam dan casing belakang perlu tambahan 5 hari. Total ada 202 komponen yang menyusun jam tangan spesial ini. Sekrupnya juga berbahan titanium dan dilapisi karet sehingga bisa dipakai di air hingga kedalaman 50 meter. Harganya pun tidak main-main, yakni lebih dari 100.000 Dollar AS alias di atas Rp 1 miliar.

Saran KPK
Meski Moeldoko telah membantah mengenakan jam tangan Rp 1 miliar dan ternyata hanya dia beli Rp 5 juta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) punya saran. "Sebaiknya para pejabat tidak mempertontonkan gaya hidup mewah, karena pada saat ini masih banyak rakyat kita yang hidup dalam kemiskinan. Harusnya para pejabat memberikan contoh tentang pola hidup yang sederhana," jelas Ketua KPK Abraham Samad, Rabu (23/4).
Samad memberi saran selaku kawan. Tentu gaya hidup seorang pejabat akan dijadikan panutan dan tontonan masyarakat. Alangkah baiknya bila pejabat tetap menjaga nilai kerakyatan. "Harus melihat penderitaan dan kemiskinan rakyat," terang Samad.kcm, viv, dit
Categories: